Jumat, 21 Februari 2014

Ujian CPNS Dinilai Tak Transparan

Ratusan Guru Wiyata Bakti Demo ke DPRD
BANJARNEGARA- Ratusan guru honorer K 2, kemarin berdemo di gedung DPRD Banjarnegara. Mereka  meminta kejelasan nasib setelah tidak lolos seleksi CPNS. Massa yang berdemo menilai, penyelenggaraan ujian CPNS honorer K 2 tidak transparan. Sebab dalam pengumuman, sama sekali tidak mencantumkan nilai ujian.
Koordinator aksi yang juga ketua Forum Paguyuban Guru Sekolah Dasar (FPGSD), Titik Purwaningsih, dengan berapi-api menuntut transparansi ujian sekaligus kejelasan nasib rekan-rekannya yang tidak diterima. Dia mempertanyakan apakah hingga usia pensiun, mereka yang tidak lulus ujian CPNS akan menjadi pensiunan honorer.
“Yang tidak ada gunanya?,” ungkapnya.  Dia juga meminta agar penyelenggaraan ujian CPNS dibuka secara transparan. “Siapa sih atau ada apa sih sebenarnya?,” tanyanya.
Dia mengatakan, banyak tenaga honorer yang  sudah mengabdi selama 27 tahun, namun hingga kini hanya menerima honor Rp 100 ribu. “Atau malah gratis,” tandasnya. Oleh karena itu, semestinya masa jabatan dan usia tenaga honorer harus diperhatikan dalam penerimaan CPNS dari formasi honorer K2.
Sumardiyono, guru SD Negeri 3 Plumbungan, Kecamatan Pagentan mengatakan, saat ini ada ketidakadilan antara guru yang sudah PNS dengan yang masih honorer. Sebab guru yang stausnya honorer melakukan tugas sebagaimana guru PNS. “Tugasnya sama dengan PNS seperti membuat RPP dan supervisi,”