Ratusan Guru Wiyata Bakti Demo ke DPRD
BANJARNEGARA- Ratusan guru honorer K 2, kemarin berdemo di gedung
DPRD Banjarnegara. Mereka meminta kejelasan nasib setelah tidak lolos
seleksi CPNS. Massa yang berdemo menilai, penyelenggaraan ujian CPNS
honorer K 2 tidak transparan. Sebab dalam pengumuman, sama sekali tidak
mencantumkan nilai ujian.
Koordinator aksi yang juga ketua Forum Paguyuban Guru Sekolah Dasar
(FPGSD), Titik Purwaningsih, dengan berapi-api menuntut transparansi
ujian sekaligus kejelasan nasib rekan-rekannya yang tidak diterima. Dia
mempertanyakan apakah hingga usia pensiun, mereka yang tidak lulus ujian
CPNS akan menjadi pensiunan honorer.
“Yang tidak ada gunanya?,” ungkapnya. Dia juga meminta agar
penyelenggaraan ujian CPNS dibuka secara transparan. “Siapa sih atau ada
apa sih sebenarnya?,” tanyanya.
Dia mengatakan, banyak tenaga honorer yang sudah mengabdi selama 27
tahun, namun hingga kini hanya menerima honor Rp 100 ribu. “Atau malah
gratis,” tandasnya. Oleh karena itu, semestinya masa jabatan dan usia
tenaga honorer harus diperhatikan dalam penerimaan CPNS dari formasi
honorer K2.
Sumardiyono, guru SD Negeri 3 Plumbungan, Kecamatan Pagentan mengatakan,
saat ini ada ketidakadilan antara guru yang sudah PNS dengan yang masih
honorer. Sebab guru yang stausnya honorer melakukan tugas sebagaimana
guru PNS. “Tugasnya sama dengan PNS seperti membuat RPP dan supervisi,”